KOMUNITAS Rumahela menggelar Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak 2018 di Pusuk Buhit Huta Simullop Kecamatan Pangururan, Samosir, Sabtu (7/7/2018)
Acara itu merupakan festival budaya para leluhur si Raja Batak, di mana pomparan Si Raja Batak menyatu dengan alam Toba. Juga melakukan edukasi tentang leluhur Batak.
Ada beberapa prosesi dalam acara itu, seperti menjungjung ‘hudon tano’ berisi air menuju Ruma Bolon. Selanjutnya ada doa ritual ‘tonggo-tonggo’. Ada nampak persembahan yang sudah disusun terdiri dari hasil bumi dan ternak berupa kerbau putih dan hitam berikut kambing putih serta sejumlah ayam dan ‘Ihan Batak’.
Ritual itu dipimpin Ketua Komunitas Rumahela Ir Hendri Naibaho. Mereka memanjatkan doa kepada Tuhan. agar alam semesta berikut seluruh isinya diberikan keselamatan. Juga perdamaian dunia menuju masyarakat sejahtera.
Aelanjutnya ada doa dan tonggo dipimpin Dr Hinca IP Pandjaitan XIII SH MH ACCS. Meminta kepada Sang Pencipta dan leluhur supaya memberikan kedamaian, menjauhkan teroris di Indonesia.
Cinta Budaya Leluhur
Di sela sela kegiatan, Dr Hinca IP Pandjaitan XIII SH MH ACCS selaku Pembina Komunitas Rumahela menyampaikan, kegiatan itu dilakukan untuk menggugah masyarakat Batak agar cinta budaya leluhur.
Dia pun mengajak seluruh masyarakat dapat menghargai leluhur dan tetap menjaga kearifan lokal. Kata anggota Komisi III DPR RI ini, siapa yang menghargai para leluhur, maka secara tidak langsung dia telah mempersiapkan diri dihargai generasi maupun keturunannya.
Hinca tampaknya serius ingin menjadikan Pusuk Buhit sebagai daerah wisata budaya dan sejarah. Dan menurut dia, festival itu adalah salah satu upaya merawat kearifan lokal di Pusuk Buhit dan kawasan Danau Toba.
Sebagaimana diketahui, Festival Wisata Edukasi Leluhur berlangsung tanggal 7 Juli setiap tahun. Kali ini diselenggarakan sejak Rabu- Selasa, 4-10 Juli 2018). Hari pertama ada ritual di Mual Simullop yang disebut ‘manjou mulak mata mual’.
Hari kedua, Misa Inkulturasi Batak Toba dipimpin Uskup Agung Medan Mgr Anicetus Bongsu Antonius Sinaga OFM Cap. Hari ketiga, ‘patappehon hasandaran’ para leluhur. Sedangkan hari keempat, ‘paradehon dan pasahathon ulian bolon’ kepada leluhur.
Pada hari keenam akan dilakukan penanaman ribuan pohon di Pusuk Buhit, dilakukan Komunitas Rumahela bekerjasama dengan DPD Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Sumut. Kegiatan akan dipimpin Ketua DPD ISKA Sumut Drs Hendrik Halomoan Sitompul MM.
sumber: topmetro.news
Sabtu, 07 Juli 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menyoal Istilah Samosir Kepingan Surga
SAYA tergelitik dengan sebuah ucapan bernada protes dalam sebuah grup WA. Seseorang di grup WA parSamosir itu minta agar jangan lagi men...
-
SAYA tergelitik dengan sebuah ucapan bernada protes dalam sebuah grup WA. Seseorang di grup WA parSamosir itu minta agar jangan lagi men...
-
HINS (Harmonious Ideal and Natural-Sound Seeker) adalah salah satu perekam yang berjaya pada masa pra-lisensi. Dan tentu saja sebagaiman...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar